PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menutup tahun 2024 dengan melaksanakan go live Proof of Concept (POC) Digitalization Port Operation serta meresmikan Ruang Command Center Operasi pada hari Selasa (31/12) di Kantor Pusat PTK, Jakarta Utara. Kegiatan go live ini merupakan bagian dari upaya transformasi dan standarisasi proses terminal laut yang dikelola oleh PTK.
POC Digitalization Port Operation adalah sistem terintegrasi yang berbasis web dan aplikasi mobile, mencakup seluruh aktivitas terminal laut mulai dari kedatangan kapal hingga penyelesaian operasional. Aplikasi ini memanfaatkan analitik data yang telah distandarisasi dengan sistem tata kelola (STK), sehingga semua laporan aktivitas dapat direkam dan diakses secara real-time.
Penerapan POC Digitalization Port Operation diharapkan memberikan dampak positif terhadap operasional terminal laut, terutama dalam hal pengurangan biaya maritim, percepatan proses penagihan, serta pencapaian target Integrated Port Time (IPT) atau waktu yang diperlukan kapal untuk berlabuh.
Direktur Operasi PTK, Yudi Wibosono, yang melakukan Go Live secara langsung, menyatakan bahwa POC Digitalization Port Operation merupakan langkah percepatan digitalisasi dan bagian dari transformasi Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML).
“POC Digitalization Port Operation adalah langkah strategis PTK untuk memperkuat standarisasi operasional di terminal laut yang dikelola. Dengan sistem ini, semua terminal laut dapat dikelola dengan lebih baik dan meningkatkan nilai perusahaan, terutama dalam hal pelayanan kepada pelanggan. Setiap langkah yang dilakukan di terminal laut, baik oleh agen maupun layanan lainnya, tercatat secara digital dan dapat diakses secara langsung,” jelas Yudi Wibisono.
Sistem ini terdiri dari 16 modul yang dirancang untuk mempermudah pengguna dalam melaksanakan proses operasional sesuai dengan alur kerja yang telah distandarisasi. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa semua pengguna aplikasi, baik yang bekerja di kantor maupun di lapangan, memenuhi standar yang telah ditetapkan, termasuk dalam aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE).
Aplikasi ini juga terintegrasi dengan Ruang Command Center Operasi yang baru saja diresmikan di kantor pusat PTK oleh Yudi Wibisono, sehingga seluruh aktivitas maritim dan pelabuhan dapat dipantau hingga tingkat manajemen perusahaan.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama PTK, I Ketut Laba, memberikan apresiasi terhadap langkah cepat inovasi Digitalisasi POC Operasi Pelabuhan dan peresmian Ruang Command Center Operasi.
Apresiasi terhadap penerapan Aplikasi Digitalisasi POC Operasi Pelabuhan juga datang dari PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) melalui Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru, Arief Sukmara, yang menyatakan bahwa inovasi ini merupakan hadiah akhir tahun bagi SH IML.
“Digitalisasi POC Operasi Pelabuhan adalah terobosan yang layak untuk diapresiasi. Terima kasih atas dedikasi manajemen dan seluruh tim yang terlibat dalam pengembangan aplikasi ini. Kami berharap, aplikasi ini dapat segera diimplementasikan di seluruh terminal maritim PTK dan mendorong inovasi-inovasi lainnya,” tutup Arief Sukmara.
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) didirikan pada 9 September 1969 dengan nama awal PT Pertamina Tongkang, dan pada 29 November 2011, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Pertamina Trans Kontinental. Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), PTK merupakan bagian dari Subholding Integrated Marine Logistic (IML) yang memiliki pengalaman luas dalam sektor Pelayaran, Jasa Maritim, Kepelabuhanan, dan Logistik. Perusahaan ini didukung oleh berbagai Region/Area Kerja yang tersebar di seluruh Indonesia, mengelola 104 pelabuhan Pertamina dan 370 armada kapal, serta terus bertransformasi dan berkembang menjadi perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global.